Gusar Sultan Melaka sekonyong2 baginda sedar pembuangan si Penderhaka berkehendakkan Tamingsari. Bukankah rakyat Melaka nanti bakal bertanggap unggul hulubalang Tuah itu terletak hanya di atas keris yang hikmat?
Namun, setelah ditimbang tara dengan nasihat mamanda Bendahara, maka lebih jelas bahayanya jika rakyat yang dibiar menjadi korban. Dengan sugul dan berat hati dilepaslah Tun Tuah oleh Sultan Melaka untuk mara ke Istana Sultan yang ditawan.
Si Penderhaka mencampak Tamingsari seraya mencabar Tuah. "Kalau kau hendak betul2 membunuh aku, ambillah Tamingsari, dan bunuhlah aku".
Maka dengan lafaz "La ilaha illa Anta, subhanaka inni kuntu min az Zholimiin", si Penderhakapun terkulai dimamah Tamingsari.
Live Traffic Map
Note
Reproduction of all quotes from this blog is welcomed provided that due credit is attributed to the author.
Friday, September 12, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me

- Abu Abdullah Anas Al Banji
- This blogger believes that time, of all things, is what wealth should be based upon and thus, death should be the best motivation for us to live life to the fullest.
No comments:
Post a Comment